Pengembangan aplikasi Go tak jauh dari hal-hal yang berbau CLI atau Command Line Interface. Proses inisialisasi projek, kompilasi, testing, eksekusi program, semuanya dilakukan lewat command line.
Go menyediakan command go
, dan pada chapter ini kita akan mempelajari beberapa di antaranya.
Pada pembelajaran chapter ini, pembaca tidak harus praktek, cukup pelajari saja untuk tahu. Mengenai praktek sendiri akan dimulai pada chapter selanjutnya, yaitu A.7. Program Pertama: Hello World.
Command go mod init
digunakan untuk inisialisasi projek pada Go (menggunakan Go Modules). Untuk nama projek bisa menggunakan apapun, tapi umumnya adalah disamakan dengan nama direktori.
Nama projek ini penting karena nantinya berpengaruh pada import path sub packages yang ada dalam projek tersebut.
mkdir <nama-project>
cd <nama-project>
go mod init <nama-project>
Command go run
digunakan untuk eksekusi file program (file ber-ekstensi .go
). Cara penggunaannya dengan menuliskan command tersebut diikuti argumen nama file.
Berikut adalah contoh penerapan go run
untuk eksekusi file program main.go
yang tersimpan di path project-pertama
yang path tersebut sudah diinisialisasi menggunakan go mod init
.
cd project-pertama
go run main.go
Command go run
hanya bisa digunakan pada file yang nama package-nya adalah main
. Lebih jelasnya dibahas pada chapter selanjutnya (A.7. Program Pertama: Hello World).
Jika ada banyak file yang package-nya main
dan file-file tersebut berada pada satu direktori level dengan file utama, maka eksekusinya adalah dengan menuliskan semua file sebagai argument command go run
. Contohnya bisa dilihat pada kode berikut.
go run main.go library.go
Lebih jelasnya perihal argument dan flag akan dibahas pada chapter A.48. Arguments & Flag)
Go menyediakan package testing
, berguna untuk keperluan unit test. File yang akan di-test harus memiliki akhiran _test.go
.
Berikut adalah contoh penggunaan command go test
untuk testing file main_test.go
.
go test main_test.go
Command ini digunakan untuk mengkompilasi file program.
Sebenarnya ketika eksekusi program menggunakan go run
, terjadi proses kompilasi juga. File hasil kompilasi akan disimpan pada folder temporary untuk selanjutnya langsung dieksekusi.
Berbeda dengan go build
, command ini menghasilkan file executable atau binary pada folder yang sedang aktif. Contohnya bisa dilihat pada kode berikut.
Pada contoh di atas, projek project-pertama
di-build, menghasilkan file baru pada folder yang sama, yaitu project-pertama.exe
, yang kemudian dieksekusi. Default-nya nama projek akan otomatis dijadikan nama binary.
Untuk nama executable sendiri bisa diubah menggunakan flag -o
. Contoh:
go build -o <nama-executable>
go build -o program.exe
Untuk sistem operasi non-windows, tidak perlu menambahkan akhiran
.exe
pada nama binary
Command go get
digunakan untuk men-download package. Sebagai contoh saya ingin men-download package Kafka driver untuk Go pada projek project-pertama
.
cd project-pertama
go get github.com/segmentio/kafka-go
dir
Pada contoh di atas, github.com/segmentio/kafka-go
adalah URL package kafka-go. Package yang sudah terunduh tersimpan dalam temporary folder yang ter-link dengan project folder di mana command go get
dieksekusi, menjadikan projek tersebut bisa meng-import package terunduh.
Untuk mengunduh dependensi versi terbaru, gunakan flag -u
pada command go get
, misalnya:
go get -u github.com/segmentio/kafka-go
Command go get
harus dijalankan dalam folder project. Jika dijalankan di-luar project maka akan diunduh ke pada GOPATH.
Command go mod tidy
digunakan untuk memvalidasi dependensi. Jika ada dependensi yang belum ter-download, maka akan otomatis di-download.
Command ini digunakan untuk vendoring. Lebih detailnya akan dibahas di akhir serial chapter A, pada chapter A.61. Go Vendoring.